Ahlan wa Sahlan, Saudaraku..

Assalamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh..

Ini adalah blog resmi Kajian Wisata Ruhani Undip untuk mempermudah seluruh Jamaah Masjid Kampus Undip untuk berinteraksi baik tanya jawab tentang syariah dan kehidupan sehari-hari.
Dan juga disediakan seluruh file dan dokumentasi di setiap kajian, semoga dapat mengobati kerinduan terhadap Kajian Islam karena sibuknya aktifitas baik kuliah, kerja, maupun aktifitas lainnya..

Selanjutnya semoga ini bisa menjadi sarana terbaik kita bersama menjadi Muslim yang terbaik..

Wisata Ruhani
"Bersama Menuju Kebaikan"

18 January 2012

All about J.I.H.A.D


Mengenal Makna Jihad Lebih Dekat

@ MasKU
Sahabat lagi suntuk? Hati sedang galau atau gelisah terus? Yuuk, kita berwisata kuliner, eh, salah dink, berwisata ruhani sejenak ke masjid kampus Undip yang diselenggarakan setiap hari Selasa jam empat sore. Hari Ahad juga ada kajian, loh, siap menemani pekan sahabat semua. Yap. Salah satu obat hati adalah berkumpul bersama orang-orang shaleh dalam menghadiri majelis ilmu. Kenapa bisa demikian? Karena berkumpulnya orang-orang shaleh berarti berkumpulnya ruhani-ruhani yang beraura positif. Di sini kita dapat mengkaji ilmu Alloh SWT bersama-sama, memahami ayat-ayat cinta-Nya dengan penuh kesyukuran dan kenikmatan. Pada pekan ini (17/01), wisata ruhani MasKu bertema tentang JIHAD. Wah, jangan dianggap materi berat dulu, yaa.. Sang pengisi materi, Ustadz. Sholeh mampu menjelaskan materi JIHAD dengan bahasa ringan dan mudah dicerna oleh sahabat semua. Yuuk, kita simak isi tausiyahnyaa..^^

Jihad adalah sesuatu yang amat mulia dan luhur. Jihad berasal dari akar kata jahada, berarti bersungguh-sungguh. Dari akar kata ini membentuk tiga kata kunci, yakni jihad (perjuangan dengan fisik), ijtihad (perjuangan dengan nalar), dan mujahadah (perjuangan dengan kekuatan rohani). (http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/11/09/28/ls7fyq-deradikalisasi-makna-jihad). Berbicara soal jihad juga jangan terburu-buru salah persepsi. Biasanya tema jihad dalam suatu majelis sering dihindari karena sering diidentikkan dengan teroris (bukan terong diiris-diiris, loh..) Padahal, banyak ayat-ayat Al Kariim yang menjelaskan tentang jihad dalam makna luas. Salah satunya adalah QS At Taubah ayat 111. Kajian makna kata bibay'ikumu bisa diliat di sini (http://quran.bblm.go.id/?id=27257)

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar (QS At taubah [9]: 111)

Dalam QS At Taubah tersebut, makna jihad sudah dijelaskan dalam kitab-kitab terdahulu. Keutamaan jihad adalah sebuah syurga bagi orang-orang mukmin. Mukmin mana yang ga ingin syurga dari Alloh SWT? Perbedaan antara orang yang berjihad dan orang yang tidak berjihad karena uzur dijelaskan gamblang pada QS An Nisa’ ayat 95-96. Di sini pula dijelaskan keutamaan para mujahid (orang yang berjihad di jalan Alloh), yaitu beberapa Derajat, Ampunan, serta Rahmat-Nya.

Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar (QS  An Nisa[4]: 95). (yaitu) beberapa derajat daripada-Nya, ampunan serta rahmat. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS An Nisa [4]: 96).

Berangkat jihad dalam perang fisik adalah mulia, namun perlu landasan keimanan dan akidah yang lurus. Sebelum berperang, dahulu para sahabat dan Rasul mengalahkan hawa nafsu dalam dirinya. Rasulullah SAW juga pernah menolak pada seorang sahabat yang ingin ikut berperang namun belum mendapatkan ridho dari ibunya (ada yang tahu nama sahabat Rasul ini? :D). Amalan utama sebelum berjihad di jalan Alloh adalah iman kepada Alloh dan Rasulullah. So, kita kuatkan azzam dan keimanan dulu sebelum berjihad dalam bidang apapun.

Kalo diliat dari sejarah kita, pahlawan-pahlawan Indonesia pada masa penjajah ternyata sebagian besar adalah kaum muslimin, loh. Liat saja profil Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol, Cut Nyak Dien, dsb. Perang fisik yang mereka lakukan termasuk gerakan jihad yang mudah dipahami. Mereka berjihad (berjuang) membela tanah air, rakyat dan meluruskan akidah di masyarakat. Terus, bagaimana konsep jihad pada era dewasa ini? Dilihat dari kondisinya, negara Indonesia masih dianggap samar-samar, bukan terjebak dalam kondisi perang yang mewajibkan kita berjihad dalam perang fisik. Bentuk jihad yang sesuai adalah dakwah fi sabilillah. Adapun salah satu aspek di dalamnya adalah menuntun ilmu dengan niat lillah.


So, di sini kita bisa simpulkan bahwa makna jihad bisa meluas/ menyempit. Berjihad tidak selalu harus identik dengan gugur sebagai syuhada di medan perang, jihad dapat juga berbentuk perjuangan untuk melawan rasa kantuk saat sholat malam, membaca Al Qur'an dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Bagi Ibu, perjuangan melahirkan serta mendidik anak dengan baik adalah salah satu bukti jihad bagi dirinya. Sedangkan bagi Ayah, menafkahi anggota keluarganya dengan penuh ketulusan juga termasuk bentuk jihad yang bisa dilakukan. 

Okeei...semoga tidak berpusing-pusing lagi berbicara soal makna jihad, yaa...!!

Man jadda wa jada – Barang siapa yang bersungguh-sungguh, pasti akan mendapatkan ^^