Ahlan wa Sahlan, Saudaraku..

Assalamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh..

Ini adalah blog resmi Kajian Wisata Ruhani Undip untuk mempermudah seluruh Jamaah Masjid Kampus Undip untuk berinteraksi baik tanya jawab tentang syariah dan kehidupan sehari-hari.
Dan juga disediakan seluruh file dan dokumentasi di setiap kajian, semoga dapat mengobati kerinduan terhadap Kajian Islam karena sibuknya aktifitas baik kuliah, kerja, maupun aktifitas lainnya..

Selanjutnya semoga ini bisa menjadi sarana terbaik kita bersama menjadi Muslim yang terbaik..

Wisata Ruhani
"Bersama Menuju Kebaikan"

14 January 2012

Ketika Hati telah Terkunci


Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Alloh Membiarkannya Sesat berdasarkan Ilmu-Nya dan Alloh telah Mengunci Mati pendengaran dan hatinya dan Meletakkan Tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Alloh (Membiarkannya Sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS 45: 23)
 

Sungguh miris ketika membaca halaman surat kabar (Warta Jateng, 13/10) ada seorang pelajar yang nekat bunuh diri lantaran tidak dibelikan motor oleh orang tuanya. Sang Ibu shock berat dan tidak menyangka bahwa anaknya akan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Keluarga mereka tergolong pas-pasan sehingga orang tua belum sanggup menuruti keinginan anaknya untuk membelikan motor. Ada lagi fenomena yang sudah mewabah, yaitu fenomena bunuh diri seorang pelajar akibat diputus oleh kekasihnya. Hanya karena cinta bertepuk sebelah tangan dan tak sanggup menahan kesedihan sehingga harus mengakhiri hidup dengan cara yang sangat mengenaskan.

Tidak cuma satu ada dua fenomena bunuh diri yang terjadi tiap minggu. Bahkan, hampir tiap hari fenomena bunuh diri seringkali terjadi di negeri ini. Cukup sudah negeri ini dibayangi oleh bayang-bayang kedukaan. Para remaja yang merupakan generasi bangsa seharusnya memiliki mental yang kuat, pikiran yang positif dan sikap yang kontributif untuk membangun bangsa. Tak jarang para generasi muda mudah terpengaruh oleh pikiran-pikiran irrasional, pikiran di luar logika sehingga mudah larut dalam melanggar etika dan mudah terhasut oleh bujukan syaithan.

Jika tak mempan digoda dari depan, maka syaithan akan terus menggoda manusia dari arah belakang. Jika tak mempan lagi, maka dia (syaithan) akan terus menggoda dari arah samping kanan dan kiri. Jika keduanya tak berhasil, maka syaithan akan terus menggoda sampai manusia terlena. Tak sedikit manusia yang sekali digoda langsung terpesona oleh jeratan syaitan. Alasannya, karena mereka tidak menyelesaikan problema hidupnya berlandaskan Al Qur’an dan Al Hadist. Mereka sudah menjauhi pedoman hidup yang hakiki dan merasa ‘bangga’ atas kesalahan dosa yang dilakukan. Tak sedikit pula mereka yang tidak bertobat sehingga mati dalam keadaan suu’ khotimah. Naudzubillah... Semoga Alloh senantiasa menjaga hati orang-orang yang beriman dan berpegang teguh atas keislamannya.

Sesungguhnya di dalam jasad manusia ada segumpal darah, apabila dia berfungsi dengan baik, maka baiklah seluruh tubuh, dan apabila rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal darah itu adalah Qolbu (hati).” –(HR. Bukhari Muslim)-

Dari hadist di atas dapat dipahami bahwa jika hati itu bersih maka ia akan mudah menerima dan melaksanakan kebaikan. Namun sebaliknya, jika hati itu kotor, maka ia akan sulit membedakan antara yang haq (benar) dan batil (salah). Bagaimana jika Alloh SWT telah mengunci mati hati dan pendengaran orang-orang yang lalai? Mungkin, seluruh gerakan sholat menjadi tak bermakna. Pikiran menerawang ke mana-mana. Bacaan Qur’an juga tidak mengena Dzikirpun hanya terucap begitu saja, tanpa masuk dalam hati, tanpa menyejukkan dan menyembuhkan. Ketika diri sudah terjerat akan hawa nafsu dan pengontrolan diri menjadi tak seimbang, syaithan akan mudah masuk ke dalam hati dan mempengaruhi segala aktivitas yang dilakukan. Niat ibadah menjadi tidak optimal karena kondisi hati yang keropos, hati yang mudah rapuh. 

Tantangan terbesar bagi generasi muda adalah seni dalam menata hatinya. Seni dalam menghadapi suatu masalah atau problema dengan lapang dada, kesabaran dan keikhlasan. Sungguh, suatu teori yang mudah disampaikan namun sangat sulit diaplikasikan dan dimasukkan ke dalam hati sendiri. Ketika  niat dan semangat istiqomah sudah terpatri, maka jangan ragu bahwa Alloh SWT dan para malaikat akan menyertai. Dalam teori kebaikan, tidak cukup jika hanya berkata-kata, tapi harus berani melakukannya; mulai dari diri sendiri, meskipun dari sesuatu yang kecil. Mulai dari sedikit ilmu yang diketahui kemudian diaplikasikan secara continue. Hal ini lebih bermakna daripada memiliki banyak ilmu namun tidak diaplikasikan sama sekali. Ingat, dengan hati selebar danau, kita akan kuat dalam menampung segala masalah serta optimis dalam menyelesaikannya. ^^

When you’re searching for the light
And you see no hope in sight
Be sure and have no doubt
He’s always close to you
He’s the one who knows you best
He knows what’s in your heart
You’ll find your peace at last
If you just have faith in Him
I Believe (Irfan Makki – Maher Zain)

0 komentar:

Post a Comment