Liputan: Festival Anak Sholeh 2012

Festival Anak Sholeh 2012

SEMARANG - Festival Anak Sholeh (FAS) pada Minggu (15/01) di kantor Kecamatan Ngaliyan, Semarang. Rangkaian acara dimulai dengan senam pagi oleh anggota kader dan masyarakat di lapangan Kecamatan. Tak hanya itu, aneka pameran bazar diselenggarakan untuk memeriahkan acara. Ada bazar kuliner sarapan pagi, jajanan, minuman, kerajinan tangan, permainan, pakaian muslimah, buku-buku islami, dan aneka herbal dijual oleh lapisan masyarakat. Agenda tahunan ini memang diselenggarakan untuk menarik masyarakat dalam membentuk generasi muda yang cerdas, unik dan kreatif. 

Ada empat jenis lomba yang diselenggarakan dalam FAS. Pertama; lomba mewarnai untuk meningkatkan kreativitas anak-anak dalam bidang seni. Kedua; lomba adzan untuk mengenang jasa Bilal dalam panggilan sholat. Ketiga; lomba tahfidz untuk menghafalkan ayat-ayat cinta-Nya. Terakhir, lomba yang tak kalah serunya adalah pildacil, pemilihan da’i cilik. Para peserta festival yang berasal dari seluruh TPQ Kecamatan Ngaliyan tampak antusias mengikuti lomba. Semangat mereka berapi-api meski ditantang oleh sinar matahari pagi.

 Kali ini, saya kebagian tugas dalam koordinasi lomba pildacil bersama para juri dan panitia. Sungguh, pengalaman menarik dan unik bagi saya karena para peserta mengenalkan saya tentang arti “keberanian”. Yap. Keberanian dalam menyampaikan pesan kebaikan dengan ekspresi yang berbeda. Namanya juga anak kecil, hal yang disampaikan mereka adalah kejujuran dan kepolosan yang murni. Keluguan mereka adalah daya tarik tersendiri bagi orang dewasa. Apalagi jika mereka beradu dalam irama dakwah. Lomba pildacil ini diikuti oleh kalangan siswa kelas 4, 5, dan 6 SD. Meskipun masih kecil, mereka mampu membawakan materi tausiyah dengan semangat tinggi. Secara umum, mereka sudah berani untuk berbicara di depan publik. Tak gentar walau ada penggalan kata atau ayat yang terlupa atau bait lagu yang terlewati, mereka masih bisa tersenyum laksana anak sholeh yang menebarkan spirit kebaikan.

Materi-materi tausiyah yang disampaikan-pun beragam. Ada yang berbicara soal sedekah, DUIT (Doa Usaha, Iman, Taqwa), waktu, birulwalidain, Rasulullah SAW, sholat, arus globalisasi, dll. Tentunya disampaikan dengan bahasa yang ringan dan mengena bagi semua kalangan. Kadang pula diselipi dengan nyanyian islami serta puisi yang menambah kreativitas dalam ekspresi. Yap. Semoga saja apa-apa yang disampaikan oleh adik-adik itu bisa menyerap hati para hadirin sehingga bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
**

“Di sanalah Zakariyya berdoa kepada Tuhan-nya seraya berkata, ‘Ya Tuhanku, berilah aku dari Sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar Doa.” (QS 3:38)

Reporter: AMB

15 Januari 2012