Ahlan wa Sahlan, Saudaraku..

Assalamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh..

Ini adalah blog resmi Kajian Wisata Ruhani Undip untuk mempermudah seluruh Jamaah Masjid Kampus Undip untuk berinteraksi baik tanya jawab tentang syariah dan kehidupan sehari-hari.
Dan juga disediakan seluruh file dan dokumentasi di setiap kajian, semoga dapat mengobati kerinduan terhadap Kajian Islam karena sibuknya aktifitas baik kuliah, kerja, maupun aktifitas lainnya..

Selanjutnya semoga ini bisa menjadi sarana terbaik kita bersama menjadi Muslim yang terbaik..

Wisata Ruhani
"Bersama Menuju Kebaikan"

09 February 2012

Rasulullah SAW, Teladan Sepanjang Zaman


Rasulullah SAW, Teladan Sepanjang Zaman

Sebelum Rasulullah SAW lahir, jazirah Arab dikenal sebagai negeri tandus yang miskin akan kemuliaan akhlak. Para penduduk pada saat itu memiliki kebiasaan minum-minuman keras, judi, riba, deretan perbuatan syirik dan zina. Akibatnya, nilai-nilai norma tak diindahkan, dan segala hak asasi manusia selalu direndahkan. Akan tetapi, zaman jahiliyah tersebut mampu diubah oleh Rasulullah SAW dengan proses transformation (baca: tarbiyah) yang luar biasa.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada murobbi terbaik kita, Rasulullah SAW. Beliaulah yang memberikan secercah cahaya pada zaman jahiliyah Arab menuju zaman terang benderang dengan kekuatan iman. Yap. Resep perubahan perilaku yang terjadi pada saat itu adalah kekuatan iman. Dengan bekal tersebut, Rasulullah SAW mampu mengajak umatnya untuk kembali ke akidah yang lurus. Pada kesempatan minggu ini (07/02/12), Ustad Anif Sirsaeba mengajak kita untuk berwisata ruhani sejenak, me-refresh memori kita tentang perjalanan beliau, serta mengikuti jejak-jejak sunah beliau yang mungkin sering kita lupakan dalam kehidupan sehari-hari.

Apabila kita ingin menjadi seorang pemimpin, maka ambilah teladan mulia dari pribadi Rasulullah SAW. Atau pengin jadi “artis beken” dunia-akhirat? Maka, contohlah segi-segi akhlak mulia dari Rasulullah SAW. Pengin juga jadi dokter yang full manfaat bagi diri sendiri dan orang lain? Maka, tirulah pola hidup sehat dari Rasulullah SAW melalui Ath Thibbun Nabawi. Dari Rasulullah SAW, kita juga bisa belajar menjadi suami yang hebat, Ayah yang bijak dan figur pedagang yang amanah, jujur dan cerdas. 

Teladan mulia dari pribadi Rasulullah SAW bukan hanya dijunjung tinggi oleh umat muslim saja,loh. Michael H. Hart, seorang non-muslim yang secara jujur menempatkan Rasulullah SAW sebagai orang yang paling berpengaruh dalam sejarah dunia. “Berasal-usul dari keluarga sederhana, Muhammad SAW menegakkan dan menyebarkan salah satu agama terbesar di dunia, agama Islam. Pada saat yang bersamaan tampil sebagai seorang pemimpin yang tangguh, tulen, dan efektif. Kini tiga belas abad sesudah wafatnya, pengaruhnya masih tetap kuat dan mendalam serta berakar.” Beliau menulis kesan tersebut dalam buku yang berjudul “100 Tokoh yang Paling Berpengaruh di Dunia”. Orang non-muslim saja sanggup meletakkan posisi Rasulullah SAW sebagai orang paling berpengaruh dalam sejarah dunia. Bagaimana dengan idola utama kita? :D

Rasulullah SAW lahir pada tahun gajah, 12 Rabiulawal 571 Masehi di kota metropolitan Mekkah. Sejak lahir, Muhammad kecil telah ditinggalkan wafat oleh Ayahnya. Silsilah keturunan kakek buyut beliau bernama Hasyim, kemudian kakeknya Abdul Mutholib, dan sang Ayah, Abdullah. Rasulullah SAW bukan terlahir dari golongan bangsawan kerajaan sehingga harus menjadi seorang pemimpin. Beliau terlahir sebagai manusia biasa dan mendapatkan tarbiyah langsung dari Alloh SWT. Bayangkan saja, sejak lahir beliau sudah berstatus menjadi seorang yatim. Ustad Anif berkata,”Siapapun yang dilahirkan tanpa ayah, maka bersyukurlah karena kita berstatus sama dengan diri Rasulullah SAW. Dan, jika masih memiliki orang tua yang lengkap, maka lebih bersyukurlah, karena di sini titik pengabdian kita sebagai anak perlu dijaga.”

Rasulullah SAW mulai diberikan penjagaan oleh Alloh sejak kecil. Bangsa Arab memiliki kebiasaan untuk menyusui anak-anak mereka ke ibu persusuan yang terletak di pedesaan. Mengapa dilakukan di pedesaan? Karena di sana terbebas dari kontaminasi polusi, perkataan yang baik dan pergaulan yang jauh dari asusila. Pada saat beliau lahir, beliau dipindahkan ke daerah pedesaan untuk menerima proses pendidikan yang lebih baik. Tsuaibah Al Aslamiyah, hamba sahaya dari Abu Lahab, berkesempatan untuk menyusui Rasulullah SAW untuk pertama kalinya. Kemudian persusuan diganti oleh Halimah As-Sa’diyah. Sebelumnya, tidak ada satupun wanita yang berkenan untuk menyusui Rasulullah SAW, kecuali Halimah. Mereka menolak karena Rasulullah SAW berstatus yatim. Namun demikian, banyak mukjizat dan karomah yang didapatkan oleh Halimah seusai menyusui Rasulullah SAW. Ketulusan dan keikhlasan Halimah dalam mendidik dan menyempurnakan ASI Rasulullah SAW selama dua tahun memang perlu dipancungi jempol. Dari sini, kita bisa mengambil hikmah kesehatan di dalamnya. “Coba bayangi, deh, ketika masih kecil genetika manusia diberi oleh genetika hewan yang berasal dari susu sapi, onta ataupun kambing. Bagaimana bentuk pribadi dewasanya? Pasti tidak jauh dari perilaku kehewanan,” celoteh ustad Anif menyegarkan suasana.

Dan Ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna..[QS 2:233]”

Status menjadi yatim-piatu terlengkapi saat ibunda tercinta Siti Aminah meninggalkan beliau pada usia 6 tahun. Kemudian beliau diasuh oleh kakeknya dengan penuh kecintaan dan proses pendewasaan yang matang. Beliau diajarkan untuk berani mengirimkan surat ke masing-masing kerajaan di sekitar kabilah Quraisy. Maklum, sang kakek adalah kepala suku Quraisy yang terkenal gagah berani. Pada saat tentara Abraha menyerang, sang kakek mampu menguasai perlawanan dengan konsep tawakal yang apik. Dari sini, Muhammad kecil sudah mendapatkan sirah yang baik dari kakeknya. Beliau juga diajarkan untuk menggembalakan kambing untuk melatih sifat kepemimpinan. Sifat Rasulullah; [SAFT] [S]idiq, [A]manah, [F]athonah], [T]ablig merupakan rangkaian sifat yang diperoleh secara tidak instan, melainkan melalui proses terus menerus diasah.
Pada usia 12 tahun, kakek Rasulullah SAW meninggal dalam dekapan beliau. Selanjutnya, beliau diasuh oleh paman tercinta, Abu Thalib. Pada usia belia tersebut, beliau diajak untuk berdagang ke Syam, kawasan di Madinah dan berhasil menjadi “Manajer Sukses” pada usia 25 tahun. Alhamdulillah, yah? “Sesuatu” kecerdasan yang mampu dikuasai oleh Rasulullah SAW. Tak lebih ada tujuh kecerdasan (fathonah) yang dimiliki oleh Al Amin ini;

1) Kecerdasan emosional
2) Kecerdasan spiritual
3) Kecerdasan intelektual
4) Kecerdasan finansial
5) Kecerdasan struktural (organisasi)
6) Kecerdasan kepemimpinan
7) Kecerdasan imaniyah (akidah)

Sebelum diangkat menjadi Rasul, Muhammad muda (usia 21 tahun) telah mengikuti perjanjian perdamaian antara suku Quraisy dengan suku lain yang telah berperang selama tujuh tahun. Kemudian beliau menikah dengan bunda Siti Khadijah pada usia 25 tahun berkat kepribadian beliau yang mengagumkan. Tak lepas dari itu, pada usia 35 tahun beliau menyelesaikan kasus Hajar Aswad di pemuka Quraisy dengan sikap yang bijak. Beliau mendapatkan gelar Al Amin (orang yang dapat dipercaya) oleh masyarakat Quraisy.

Wahyu pertama turun saat beliau berusia 40 tahun. Beliau diangkat menjadi Rasul yang membawa perubahan besar dalam sejarah dunia. “Dan kau tahu, sobat, surat pertama yang turun adalah Al Iqra (Bacalah). Makna membaca karena Rabb-mu, bukan karena hawa nafsu, ambisi, atau cita-cita semu,” ungkap Ustad Anif. Sebelumnya, Rasulullah SAW-pun merasa tak sanggup untuk membaca ayat Kariim tersebut. Kemudian beliau dibimbing oleh malaikat Jibril dalam memahami bacaan Al Qur’an. Tak lama kemudian, turunlah surat kedua, Al Mudadasir yang memberikan perintah peringatan kepada umatnya. Berbagai cercaan, hinaan, dan tekanan beliau rasakan saat mulai berdakwah secara terang-terangan di hadapan masyarakat Arab yang masih jahiliyah. Namun berkat kecintaan beliau terhadap umatnya, kendala tersebut menjadi tak berarti. Beliau selalu menggantikan air tuba dengan air susu, kasih sayang yang sempurna.

Dalam penghujung tausiyah, Ustad Anif menjelaskan tentang kebiasaan Rasul yang mulai ditinggalkan oleh umatnya. Pada era dewasa ini, banyak usaha perdagangan yang masih menggunakan sistem riba dan kurang mencermati nilai kehalalan di dalamnya. Dalam berdagang, Rasulullah SAW selalu memperhatikan unsur kejujuran, kebaikan, dan kehalalan barang yang didagangnya. Beliau tak pernah menjual barang cacat  atau meraup keuntungan berlipat-lipat.
Dalam pola hidup sehat, beliau selalu menjaga pola makan, “Makan sesudah lapar, berhenti sebelum kenyang.” Untuk mengurangi kerja lambung, beliau sering mengunyah makanan sebanyak 33 kali. Beliau lebih suka mengkonsumsi buah kurma, madu, serta sayuran ketimbang daging olahan. Tak hanya itu, beliau juga menekankan makna ruhiyah dan jasmaniyah dalam beribadah. Setiap gerakan wudhu, sholat dan puasa terselip kandungan hikmah kesehatan di dalamnya. Beliau-pun mencontohkan dalam pola tidur yang baik, yakni bersuci dahulu sebelum tidur, membaca doa, serta memperbanyak minum air putih. Kegiatan begadang tak pernah dilakukan, beliau selalu istirahat awal untuk mendapatkan ibadah sepertiga malam.

Katakanlah, ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Alloh, Ikutilah aku, niscaya Alloh Mengasihi dan Mengampuni dosa-dosamu.’ Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah, ‘Taatilah Alloh dan rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang kafir.[QS 2: 31-32]”

Alam semesta ikut bertasbih memuji asma-Nya. Gunung-gunung, langit-langit, pohon-pohon, dan deretan makhluk hidup lain turut bersembahyang sesuai dengan cara mereka masing-masing. Sungguh, alam semesta beserta penduduk bumi sangat merindukan kehadiran Rasulullah sebagai teladan sepanjang zaman. Meski telah tiada, para pemimpin bangsa bisa mencontohkan akhlak-akhlak kepemimpinan beliau sehingga kesejahteraan bangsa terpelihara. Tak ada lagi kamus KKN, penindasan hak asasi manusia, dan kesengsaraan rakyat jelata. Figur pemimpin seperti Rasulullah SAW, Salman Al Farisi, Umar bin Abdul Aziz, dan deretan sahabat Rasul lain, semoga bisa diteladani oleh pemuka pemimpin bangsa ini secara komprehensif. Aamiin.

Artikel_Wisata Ruhani Undip
15-16 Rabiulawal 1433 H
Siapa yang cinta pada nabinya, pasti kan bahagia dalam hidupnya..
[Rindu Muhammadku – Haddad Alwi Feat Ebiet and Anti]