Ahlan wa Sahlan, Saudaraku..

Assalamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh..

Ini adalah blog resmi Kajian Wisata Ruhani Undip untuk mempermudah seluruh Jamaah Masjid Kampus Undip untuk berinteraksi baik tanya jawab tentang syariah dan kehidupan sehari-hari.
Dan juga disediakan seluruh file dan dokumentasi di setiap kajian, semoga dapat mengobati kerinduan terhadap Kajian Islam karena sibuknya aktifitas baik kuliah, kerja, maupun aktifitas lainnya..

Selanjutnya semoga ini bisa menjadi sarana terbaik kita bersama menjadi Muslim yang terbaik..

Wisata Ruhani
"Bersama Menuju Kebaikan"

29 April 2012

Tak Kenal Maka Tak Cinta

Seberapa Kenal Kita dengan Agama Kita?
Oleh Ahimza Fatih


Pagi yang menarik di dalam kelas ketika ane mengajukan pertanyaan singkat kepada murid-murid ane :

Ane  : Anak-anak, Siapa yang tahu nama-nama pemain barca??

Murid-murid   : (serentak menjawab dengan berebutan) Aku tau pak, Aku tau...!!

Ane   : Siapa saja?, sebutkan! Satu persatu!!
Murid-murid : Messi, Pedro, ...
    (Menjawab dengan sangat semangat satu persatu, ane hanya bisa manggut2,
    Jujur, Ane aja gak tahu siapa mereka karena ane gak suka bola, hehehehe).

Ane  : Pinteeer... anak-anak!! Kalian pada hapal sekali para pemain barca,
    Pak Guru saja tidak sehapal kalian....
    Karena kalian anak-anak hebat, Pak Guru ingin bertanya lagi yang pastinya kalian harus lebih bisa jawab karena kalian anak hebat.

Murid-murid : Apa paaak....?? (tanya mereka hampir serentak dan penuh semangat.)

Ane : Siapa saja nama putra-putri Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam nabi kita yang mulia?
   Putra-putri Rasulullah Shallahu'alaihi wassalam tidak sampai 11 orang loh...
    jadi harusnya lebih gampang menghapalkannya dari pada nama para pemain di Barca.
    Ayo, Siapa yang mau jawab....???!!!

Murid-murid : ........ (Serentak hening, terutama siswa putra yang tadi jawabnya sampai teriak-teriak).

Ane : Ayo siapa yang bisa jawab??, kok pada diem??

Salah seorang siswa putri mencoba memberanikan diri...

Siswa putri : Saya pak..
Ane : Ya, silahkan jawab.

Siswa putri : Fatimah, qosim, khatijah,..., ehm...,. siti aminah. (Sambil malu-malu dan tidak yakin)

Ane : Bagus!!! Sudah bener tapi Tidak usah pakai khatijah karena Beliau adalah Istrinya,
    dan Siti Aminah itu ibu Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam, jadi bukan anak beliau.

Perenungan untuk Kita :
Secara Jujur, ketika pertanyaan di atas saya tujukan kepada teman-teman, bukan kepada murid-murid saya,  adakah yang bisa menjawabnya secara lengkap??

Atau, apakah hanya para siswa-siswi saya saja yang  tidak bisa menjawabnya?

Saya tidak akan menyalahkan ketidakbisaan murid-murid saya. Mereka hanya korban media dan lingkungan.
Sehingga membuat siswa-siswi saya yang lebih fasih menyebutkan siapa saja nama para pemain Bola Dunia terkenal, para pemain Boyband bahkan para artis-artis terkenal dari pada nama-nama Keluarga Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam dan Para Shahabat-shahabatnya yang harusnya menjadi sebaik-baiknya panutan.

Pastinya ketika seseorang mengidolakan sesuatu pasti akan mengenalinya, mencoba meniru pola kehidupannya, dsb. Seseorang yang menjadi panutan kita pastinya akan kita kenali sebaik-baiknya, siapa keluarganya, bagaimana hidupnya, dan kemudian kita contoh untuk penerapan kehidupan sehari-hari.

Ingat Firman Allah Ta'alaa :
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS. Al-Ahzab,33 : 021)

Jika kita melihat anak-anak kita dalam analogi di atas kemudian kita merasa sedih atau minimal merasa ada yang kurang baik, maka akan sangat parah ketika hal tersebut terjadi pada kita sendiri, dimana orang-orang yang dianggap lebih tua yang harusnya bisa membimbing mereka.

Bukan malah mengajari mereka tentang kegemaran pada manusia lain dengan berlebihan tapi tidak membawa faedah bagi akhirat. Ingat sebuah Hadist dari Abu Hurairah Rodhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam telah bersabda :

 Semua bayi itu dilahirkan dalam keadaan fitrah; Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi, sebagaimana seekor binatang melahirkan anak dengan utuh tanpa ada anggota tubuh yang hilang, apakah menurutmu ada yang hilang telinganya (tanpa sebab sejak dari lahirnya)?”  (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, dll)

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka”. (HR. Ahmad, Abu Dawud, dll)

Sumber:

0 komentar:

Post a Comment